Wednesday, November 10, 2010

Menu Untuk Nraktir Obama

Sebelumnya saya mohon maaf sebesar-besarnya bagi kitchen team Istana Negara. Bukan bermaksud mencela hasil kerja mereka, tapi saya sulit untuk tidak terkejut dengan menu repertoire yang disajikan untuk menjamu Obama malam ini. 


Seperti diberitakan Kompas.com, Obama dan istri dijamu dengan menu bebek asap dengan asparagus, mie bakso, nasi goreng berlauk ayam goreng kremes, telor ceplok, sate daging bumbu kacang, udang galah goreng tepung, dan acar. Sajian makan malam kemudian ditutup dengan hidangan pisang bakar dan es kopyor. 


Ada beberapa hal yang saya yakin masih bisa diperbaiki dari menu tersebut.


PRESENTASI
Saya memang belum pernah diundang ke dalam jamuan makan kenegaraan, dan juga belum pernah dibayari DPR untuk studi banding mengenai topik ini, tapi dengan bantuan Google saya bisa dengan cepat membandingkan presentasi table setting dan menu Gedung Putih vs Istana Negara. 


Saat menjamu kepala negara, Gedung Putih memiliki tableware dan dinner ware yang tidak hanya pantas dan indah, tapi juga punya nilai historis seperti bisa dilihat di sini. Dari tweet Hermawan Kartajaya saya sangat trenyuh melihat bagaimana presentasi makanan di Istana Negara dan dinnerware yang dipakai. 


 Coba lihat presentasi Bakso dalam jamuan kenegaraan malam ini; hanya 3 butir bakso, mie telur, tanpa seledri, tanpa bawang goreng - dan mangkoknya....oh....mangkoknya.....sure can be better than that!


Dari foto resolusi rendah tersebut memang agak sulit menebak kualitas daging bakso (tapi saya yakin pasti bukan daging sembarangan) dan kaldunya, tapi mie yang tertangkap kamera kelihatan seperti terlalu lama kena air panas. 


Saya pikir akan lebih menarik kalau bakso tersebut disajikan dengan ubo rampe yang umum seperti pangsit, tahu, dan dilengkapi dengan bakso urat. 




Untuk nasi goreng, soal presentasi masih jadi masalah karena tampilannya jadi murahan - seperti nasi goreng kantin karyawan daripada nasi goreng untuk jamuan kenegaraan. Dan ubo rampenya juga tidak elaborate. Saya juga kurang mengerti kenapa ayam goreng kremesnya dipotong-potong seperti itu. Dan lihat acarnya; ada cabe rawit! Semoga Obama tidak kepedesan atau tidak kebagian potongan brutu. 


Untuk dessert masalahnya juga sama. Presentasi. Plus saya tidak bisa membayangkan apa jawaban SBY kalau dia tanya "what kind of cheese is this?"


*catatan, untuk foto2 yg lebih jelas bisa dilihat langsung di postingan Hermawan Kartajaya di sini: http://plixi.com/p/55912237 dan http://plixi.com/p/55914366 dan http://plixi.com/p/55910090


PILIHAN MENU DAN BAHAN
Kalau saya jadi SBY, saya akan mencoba membuat Obama terkesan dengan kekayaan kuliner kita. Saya akan pilih bahan terbaik yang saya yakin bisa bikin Obama dan nyonya kelepek-kelepek. Untuk udang saya akan ambil dari Wamena, kalau perlu kepiting Papua diboyong sekalian. Mau sate kambing? Saya akan pilih daging kambing yang hanya makan daun beluntas atau kalau perlu sekalian yang masih milk fed (batibul - dibawah tiga bulan) yang empuuuk itu. Untuk dessert saya tidak akan pilih kiwi atau strawberry yang cuma setengah potong itu; saya akan pilih mangga matang pohon dari Probolinggo atau Matoa dari Papua. Minumnya? Jus markisa atau campuran markisa dan terong belanda! Saya yakin habis makan Obama tidak akan cuma ingat nasi goreng, bakso, dan sate lagi. 


Pilihan menu juga bisa lebih baik lagi. Daripada menyajikan bebek asap dengan asparagus, kenapa tidak bebek betutu atau bebek goreng dari Madura? Daripada....ah, sudahlah, nanti jadi kepanjangan, tapi sebagai penutup, mari kita lihat menu yang disajikan oleh Perdana Menteri India Manmohan Singh baru-baru ini untuk Obama. Saya salut melihat bagaimana dia bisa merefleksikan kebanggaan pada India dalam menu jamuan kenegaraannya. Here it is. 

Soups
Shorba
Mulagatani

Platter Selections
Chingara Jammu Prawns
Fish and Green-chilli Lamb
Kakori Kababs
Mughlai Chicken
Gobi
Dal Dampukht
Rice Pulao

An assortment of Indian breads were placed on the table, as is traditional

Desserts
Kesar Phirni
Mava Poti


No comments:

Post a Comment