Ini adalah poster dari jaman prohibition di Amerika dari tahun 1920 sampai 1933 dengan pesan moral yang kuat
I mean, seriously... wouldn't you just keep drinking?
Yohan Handoyo
Wine, Food, and A Colorful Life
Monday, May 9, 2011
Sunday, May 8, 2011
God Will Make A Way When There Seems To Be No Way
Labels:
Inspiration
Friday, May 6, 2011
Wine Kok Rasa Kopi?
Dalam kelas wine appreciation yang saya buat, selalu ada wajah-wajah bengong dan takjub pada saat saya mengajarkan "sensory evaluation" - sebuah teknik membedah berbagai macam aroma dan rasa dalam segelas wine dan dari situ menentukan kualitasnya (bahkan yang jagoan bisa menebak jenis anggurnya, tahun pembuatannya, dan nama nenek winemakernya - yang terakhir ini becanda, ding).
Wajah-wajah bengong itu biasanya mulai terlihat saat saya menjelaskan bahwa tiap jenis anggur itu punya cita rasa yang berbeda, yang khas, meskipun sama-sama anggur. Analoginya seperti apel granny smith yang pasti terasa lebih kecut daripada apel royal gala. Rambutan Aceh juga pasti rasanya berbeda dengan rambutan rapi'ah meskipun sama-sama rambutan.
Tapi yang menarik, wine bisa punya aroma dan rasa yang jauh lebih "funky" dibandingkan apel granny smith ataupun rambutan rapi'ah. Nah, episode bengong biasanya dimulai pada saat saya menggambarkan pinot noir yg identik dengan strawberry dan cherry. Atau chardonnay dari Chablis yang punya aroma apel hijau. Atau red wine dari Bordeaux yang umurnya masih muda yang sering kali punya aroma kopi.
Lho, wine kok rasanya kopi?
Seperti kita tahu, wine dibuat dari grape juice; dan sebelum difermentasi grape juice itu rasanya ya seperti...grape! Sama sekali tidak ada rasa kopi, apel, atau strawberry.
Tapi apakah grape juice-nya dicampur strawberry, apel, atau kopi? Jawabannya: tidak. Lalu dari mana aroma strawberry, apel, dan kopinya berasal?
Proses fermentasi, selain menghasilkan alkohol, karbon dioksida, dan panas; sebetulnya juga menghasilkan berbagai macam ester (aroma). Kombinasi berbagai macam volatile compound ini yang akan menghasilkan aroma-aroma yang kemudian diterjemahkan oleh hidung dan lidah kita sebagai strawberry atau apel. Kalau rasa lain seperti vanila dan kopi biasanya berasal dari proses pemeraman (aging) wine di dalam tong kayu karena kayunya pun juga memberi kontribusi rasa terhadap wine tersebut.
Kalau Anda tertarik, datanglah ke Decanter Wine House dan mintalah kepada sommelier wine-wine yang rasa dan aromanya agak ajaib seperti: freshly baked bread, cherry, coffee & moccha, sirsak, raisin, madu, merica hitam, bahkan bensin :)
You'll be surprised
Wajah-wajah bengong itu biasanya mulai terlihat saat saya menjelaskan bahwa tiap jenis anggur itu punya cita rasa yang berbeda, yang khas, meskipun sama-sama anggur. Analoginya seperti apel granny smith yang pasti terasa lebih kecut daripada apel royal gala. Rambutan Aceh juga pasti rasanya berbeda dengan rambutan rapi'ah meskipun sama-sama rambutan.
Tapi yang menarik, wine bisa punya aroma dan rasa yang jauh lebih "funky" dibandingkan apel granny smith ataupun rambutan rapi'ah. Nah, episode bengong biasanya dimulai pada saat saya menggambarkan pinot noir yg identik dengan strawberry dan cherry. Atau chardonnay dari Chablis yang punya aroma apel hijau. Atau red wine dari Bordeaux yang umurnya masih muda yang sering kali punya aroma kopi.
Lho, wine kok rasanya kopi?
Seperti kita tahu, wine dibuat dari grape juice; dan sebelum difermentasi grape juice itu rasanya ya seperti...grape! Sama sekali tidak ada rasa kopi, apel, atau strawberry.
Tapi apakah grape juice-nya dicampur strawberry, apel, atau kopi? Jawabannya: tidak. Lalu dari mana aroma strawberry, apel, dan kopinya berasal?
Proses fermentasi, selain menghasilkan alkohol, karbon dioksida, dan panas; sebetulnya juga menghasilkan berbagai macam ester (aroma). Kombinasi berbagai macam volatile compound ini yang akan menghasilkan aroma-aroma yang kemudian diterjemahkan oleh hidung dan lidah kita sebagai strawberry atau apel. Kalau rasa lain seperti vanila dan kopi biasanya berasal dari proses pemeraman (aging) wine di dalam tong kayu karena kayunya pun juga memberi kontribusi rasa terhadap wine tersebut.
Kalau Anda tertarik, datanglah ke Decanter Wine House dan mintalah kepada sommelier wine-wine yang rasa dan aromanya agak ajaib seperti: freshly baked bread, cherry, coffee & moccha, sirsak, raisin, madu, merica hitam, bahkan bensin :)
You'll be surprised
Labels:
aroma
Thursday, May 5, 2011
Bedanya Rioja & La Rioja
Jika kita bicara soal wine dari Spanyol, hanya ada tiga daerah yang sangat mendominasi yaitu Rioja, Priorat, & Ribera del Duero - di antara ketiganya Rioja adalah yang paling ngetop, tak heran jika wine lain yang bukan dari Spanyol tapi pakai nama Rioja, pemerintah Spanyol langsung kebakaran jenggot dan para peminum wine jadi bingung.
Ternyata sudah 12 tahun belakangan ini pemerintah Spanyol bertarung dengan Argentina untuk nama Rioja ini karena di Argentina juga ada daerah penghasil wine yang namanya La Rioja! Yang bikin pemerintah Spanyol panik adalah hampir semua peminum wine selalu mengasosiasikan Rioja dengan Spanyol karena memang daerah ini sudah terkenal sejak tahun 873 AD, sedangkan La Rioja yang di Argentina baru kenal wine waktu penjajah Spanyol mulai tinggal di sana.
Sebetulnya dua daerah ini beda banget, Rioja di Spanyol terkenal dengan red wine yang dibuat dari Tempranillo (dan kadang dicampur dengan red grape lainnya seperti Garnacha Tinta) sedangkan La Rioja yang di Argentina terkenal justru karena white wine nya yang dibuat dari Torrontes yang fresh dan aromatic banget. Di Rioja Spanyol memang juga ada white wine, tapi dibuat dari jenis grape Macabeo.
Apakah kita yang di Indonesia perlu ikut-ikutan bingung? Tentu tidak, karena wine dari La Rioja Argentina tidak tersedia di sini :)
Tapi kalau pas Anda ke luar negeri, jangan sampai salah pilih, ya. Teliti dulu labelnya. Liat asal negaranya, karena sepintas mirip banget. Dua-duanya ditulis pakai bahasa Spanyol sih.
Ysios Winery di Rioja Spanyol |
Sebetulnya dua daerah ini beda banget, Rioja di Spanyol terkenal dengan red wine yang dibuat dari Tempranillo (dan kadang dicampur dengan red grape lainnya seperti Garnacha Tinta) sedangkan La Rioja yang di Argentina terkenal justru karena white wine nya yang dibuat dari Torrontes yang fresh dan aromatic banget. Di Rioja Spanyol memang juga ada white wine, tapi dibuat dari jenis grape Macabeo.
Apakah kita yang di Indonesia perlu ikut-ikutan bingung? Tentu tidak, karena wine dari La Rioja Argentina tidak tersedia di sini :)
Tapi kalau pas Anda ke luar negeri, jangan sampai salah pilih, ya. Teliti dulu labelnya. Liat asal negaranya, karena sepintas mirip banget. Dua-duanya ditulis pakai bahasa Spanyol sih.
Labels:
Rioja
Monday, May 2, 2011
Mobil William & Kate Diisi Wine - Bukan Bensin
foto diambil dari abreakingnews.com |
William yang terkenal sebagai seorang pecinta lingkungan mengirim mobil ini balik ke pabriknya - Aston Martin - untuk dimodifikasi supaya bisa diisi dengan ethanol yang dibuat dari surplus produksi wine Inggris.
Menurut The Daily Mail, mobil enam silinder ini lumayan irit. Dari 4,5 botol chardonnay mobil ini bisa menempuh jarak 16 km.
Well, saya kalo dikasih minum 4,5 botol chardonnay kayanya juga bisa jalan segitu jauh, deh. Tanpa resiko polusi gas buang pula!
Labels:
wine trivia
Subscribe to:
Posts (Atom)